Labels

entri terbaru

2013-01-28

materi kuliah infiltrasi air tanah

Infiltrasi

Volume air yang mengalir kedalam profil persatuan luas dikenal dengan laju infiltrasi. Pengaliran yang memiliki satuan kecepatan juga dikenal dengan kecepatan infiltrasi. Pada kondisi laju hujan melebihi kemampuan tanah untuk menyerap air dan infiltrasi akan berlarut dengan laju maksimal.

Kemampuan infiltrasi untuk menjelaskan laju infiltrasi yang dihasilkan bila air pada tekanan atmosfer tersedia bebas di permukaan tanah. Pergantin istilah ini dengan kemampuan infiltrasi menghindari kontradiksi antara ektensitas dan intensitas dalam istilah kapasitas infiltrasi dan memungkinkan jika penggunaan istilah laju infiltrasi dalam artian literal umum untuk menyatakan pengaliran permukaan pada kondisi yang umum, berapapun besarnya laju atau tekanan pemberian air kedalam tanah.

Kemampuan infiltrasi tanah tergantung pada faktor-faktor seperti waktu dari hujan saat infiltrasi, kandungan air awal penghantar hidroulik, kondisi permukaan tanah dan juga terdapatnya pengukuran kemampuan infiltrasi tanah terdiri dari penggenangan pemberian hujan buatan dan analisis hidrograf daerah ungkapan air.

            Alat yang digunakan adalah : 1) single ring, 2) papan, 3) ember, 4) cangkul, 5) mistar, 6) stopwatch, 7) alat tulis.

Sedangkan bahan yang digunakan adalah : 1) air.
Cara Kerja

a)      cari lokasi yang akan kita lakukan percobaan

b)      bersihkan permukaan tanah tersebut dari vegetasi yang tumbuh diatas nya tanpa merusak perakarannya
c)      masukkan single ring ke dalam tanah, kira-kira ¾ bagian

d)     masukkan air ke dalam single tersebut

e)      kemudian amati penurunan airnya, sesuai dengan interval waktu yang ditentukan, yaitu : 2 menit, 4 menit, 6 menit dan 8 menit.

L1 sesaat =      Intake

                                               x 60

                   Interval waktu

L1 rerata  =  Intake komulatif

                                                   x 60

                    Waktu komulatif



KETERHANTARAN HIDRAULIK / PERMEABILITAS TANAH JENUH

Permeabilitas ialah sifat yang menyatakan laju pergerakan suatu zat cair melalui suatu media yang berpori-pori, dan disebut pula konduktivitas hidraulik. Dalam hal ini cairan adalah air tanah dan media berpori adalah tanah itu sendiri. Permeabilitas ini ada dua macam, yaitu permeabilitas pada tanah jenuh air dan permeabilitas pada tanah tidak jenuh.

Keterhantaran hidrolik (K) adalah perbandingan antara debit terhadap gradient hidrolik atau sudut pengaliran dan kurva gradient. Pada tanah jenuh dengan struktur stabil, serta pada media sarang yang mantap seperti batu berpasir, sebagai contoh, keterhantaran hidrolik dicirikan oleh nilai yang tetap. Besarnya sekitar 10-2 – 10-3 cm/detik pada tanah pasir dan 10-4 – 10-7 cm/detik untuk tanah-tanah liat.

Data mengenai permebilitas tanah sangat penting diketahui untuk digunakan dalam kepentingan-kepentingan pembukaan daerah pengairan dan drainase. Pengamatan keterhantaran hidaulik dapat juga dilakukan langsung dilapangan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk pengamatan keterhantaran hidrolik dilapangan adalah metode auger hole. Menurut Susanto (2004), metode auger hole adalah metode yang cepat, sederhana dan dapat dipercaya untuk pengukuran keterhantaran hidraulik lapisan tanah yang berada di bawah muka air tanah.

Susanto (2004), juga menjelaskan bahwa metode auger hole memberikan nilai permeabilitas rata-rata lapisan tanah dari muka air tanah sampai beberapa sentimeter dibawah lubang auger. Jika ada lapisan kedap pada dasar lubang auger maka nilai K ditentukan oleh lapisan-lapisan di atas lapisan kedap ini.

Perbedaan konduktivitas hidrolik tanah baik jenuh maupun tak jenuh tiap lapisan kedalaman tanah dapat sebagai petunjuk cepat atau lambatnya aliran air pada tiap kedalaman, sehingga berpengaruh pada distribusi air tiap lapisan kedalaman tanah. Distribusi air tiap kedalaman tanah berpeluang pada kelarutan hara. Selain itu, pergerakan air yang cepat berpotensi membawa hara baik yang masih berupa pupuk, terlarut, maupun yang terikat oleh koloid tanah; sehingga menentukan kadar hara pada setiap lapisan profil tanah
 
Alat :

1.      Standar

2.      Bola pelampung + meteran

3.      Stopwatch

4.      Bor tanah

5.      Tabung pembuang

6.      Alat tulis
 

Cara kerja :

1.      Buat lubang pada tanah dengan menggunakan bor tanah

2.      Catat kedalaman muka air tanah

3.      Keluarkan air dari dalam tanah dengan menggunakan tabung pembuang

4.      Masukkan bola pelampung + meteran ke dalam lobang dan letakkan standar di atas lobang

5.      Ukur kenaikan muka air dengan melihat meteran yang ada selama interval waktu tertentu

Interval waktu : 20 detik.

6.      Lakukan pengulangan

0 komentar:

إرسال تعليق