Labels

entri terbaru

2013-01-27

pengenalan jamur LAPORAN MIKROBIOLOGI PERTANIAN


LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN

 


Nama  : Anita Sari                                        Tanggal : 08 Juni 2012

NIM    : 05111007108                                   Asisten  : 1. Amelia Feryna Bulan Dini

Prodi   : Agroekoteknologi                                            2. Desintha Feronica

Kelas/Kelompok : D/5                                                   3. Jerry Feriansyah

Judul  : Pengenalan Jamur                                          4. Hendri Candro

                                                                                        5. Angga Pratama

                                                                                        6. Okky Sanjaya

                                                                                        7. Iga S. Sofita

                                                                                        8. Indah Wahyuni



A.    TUJUAN

Untuk mengetahui bentuk dan morfologi dari jamur

 

B.     ALAT DAN BAHAN

1.      Alat

a.)    mikroskop b.) kaca preparat

2.      Bahan

a.)    Media yang terdapat jamur

 
 

C.    CARA KERJA

1.      Untuk pengamatan secara makrokopis, siapkan cabai yang terserang Antraknose

2.      Amati cabai dengan menggunakan mikroskop dan gambarkan

3.      Untuk pengamatan secara mikrokopis siapakan cawan atau media yang berisikan cendawan collectotrichum capsicii.

4.      Lakukan penggoresan dengan menggunakan jamur

5.      Letakan diatas kaca preparat tambahkan xylol untuk memperjelas hasil

6.      Amati dibawah mikroskop dan gambarkan.



D.     PEMBAHASAN

Praktikum pengenalan jamur ini bertujuan untuk mengetahui bentuk morfologi dari jamur. Untuk mengetahui bentuk morfologi dari jamur tersebut menggunakan mikroskop. Mikroskop merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengamati benda-benda kecil atau berukuran mikroskopis ,sehingga objek pengamatan terlihat jelas.

Objek yang diamati adalah cabai yang terserang penyakit antraknosa. Cabai yang telah terserang antraknose mempunyai gejala antara lain berupa bintik-bintik kecil yang berwarna kehitam-hitaman dan sedikit melekuk, buahnya mengerut, kering, membusuk seperti terkena sengatan matahari. Pengamatan dilakukan dibawah mikroskop. Berdasarkan pengamatan dapat dilihat bahwa pada cabai yang menyebar pada permukaan cabai. Bintik-bintik kehitam-hitaman tersebut dinamakn Aserpulus.

Disamping melakukan pengamatan secara makroskopis juga dilakukan pengamatan secara mikroskopis dengan bantuan mikroskop dan larutan xytol. Pengamatan secara mikroskopis harus dilakukan dengan teliti dan harus dilakukan secara aseptic yaitu bekerja secara aseptic atau steril, sehingga tidak terkontaminasi oleh mikroorganisme lain yang tidak diinginkan.

Pada pengamatan secara mikroskopis dilakukan penggoresan pada media pingan yang telah ditumbuhi cendawan collectotrichum capsicii  penyebab penyakit antraknose. Pada proses penggoresan ini dilakukan dengan menggunakan jarum suntik yang steril. Kemudian hasil pengamatan diletakan diatas kaca preparat. Setelah itu, pada kaca preparat ditambahkan larutan xytol. Larutan xytol digunakan untuk memperjelas dan memperindahkan hasil pengamatan dibawah pengamatn dengan menggunakan mikroskop. Setelah itu ratakan biakan jangan sampai menggumpal dan tutup kaca preparat menggunakan cover glass. Pada saat pengamatan terlihat jelas bentuk cendawan berbentuk pita-pita.

0 komentar:

إرسال تعليق