LAPORAN TETAP
MEKANISASI PERTANIAN
OLEH :
RISKASARI
SITORUS
05111007010
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2012
LAPORAN TETAP PRAKTIKUM
MEKANISASI
PERTANIAN
Oleh :
Riskasari
Sitorus / 05111007010
Sebagai salah satu syarat untuk
lulus dalam mata kuliah mekanisasi pertanian pada
tingkat semester ganjil.
Pada
Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syujur panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang MAha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya selaku praktikan dapat menyelesaikan tugas akhir dari
laporan praktikum Mekanisasi Pertanian tepat pada waktunya.
Laporan ini pada dasarnya dibuat sebgaai salah
satu syarat ulus dalam Mata kuliah Mekanisasi Pertanian Pada Program Study
Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya tahun 2012. Laporan
ini merupakan hasil dari praktek lapangan yang dilaksanakan di AGroekoteknopark.
Saya sebagai praktikan juga berharap supaya laporan saya ini dapat berguna bagi
pembaca dan dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Apabila susunan laporan saya ini banyak
terdapat kesalahan, saya meminta maaf kepada para pembaca dan asisten dosen,
semoga dapat dimaklumi karena saya hanya manusia biasa yang tidak luput dari
kesalahan. AKhir kata, saya ucapkan terima kasih dan semoga laporan ini dapat
berguna bagi pembaca.
Desember 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar ............................................................................................................
3
Daftar
Isi .....................................................................................................................
4
Bab
I. Pendahuluan .....................................................................................................
5
Bab
II. Tinjauan Pustaka .............................................................................................
7
Bab
III. Metodologi ..................................................................................................
10
Bab
IV. Pembahasan .................................................................................................
12
Bab
V. Kesimpulan dan Saran ..................................................................................
19
Daftar
Pustaka ...........................................................................................................
20
Lampiran
Gambar .....................................................................................................
21
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Memasuki
era teknologi tinggi penggunaan alat-alat pertanian dengan mesin-mesin modern
membantu percepatan proses pengolahan produksi pertanian. Salah satu alat yang
umum dan paling sering digunakan adalah Traktor. Traktor merupakan sebuah alat
bermesin yang memiliki kemampuan untuk mengolah tanah. Fungsi traktor sekrang
telah mengantikan fungsi tenaga hewan seperti sapi dan kerbau dalam pengolahan
tanah. Walaupun telah dikenal luas namun perlu kiranya kita membahas tentang
perlunya mengenal mesin traktor tangan. Mesin traktor tangan ini telah digerkan
dengan tenaga mesin, namun pengoperasiannya menggunakan tangan. Pengenalan yang
baik atas mesin traktor tangan ini, dapat mempercepat proses modernisasipertanian.
Traktor tangan (hand tractor) adalah sumber penggerak dari
implemen (peralatan) pertanian. Biasanya traktor tangan digunakan untuk
mengolah tanah. Namun sebenarnya traktor tangan ini merupakan mesin yang serba
guna, karena dapat digunakan untuk tenaga penggerak implemen yang lain, seperti
: pompa air, alat prosesing, trailer, dan lain-lain.Aplikasi teknologi di sektor pertanian
mempunyai kendala yang cukup beragam mulai dari rendahnya tingkat pendidikan
sebahagian besar petani dan pelaku agribisnis sampai kepada teknologi lokalita
yang kurang tersedia. Kedaan ini lebih diperburuk lagi oleh keterbatasan modal
sehingga petani tidak sepenuhnya dapat membeli dan memanfaatkan teknologi yang
sudah ada. Usaha kearah perbaikan sebenarnya sudah mulai dilaksanakan melalui
berbagai pembinaan yang masih bersifat parsial, sehingga belum dapat berhasil
dengan baik.
Terbatasnya
teknologi yang tepat lokasi ini sangat berpengaruh kepada produktifitas
komoditas pertanian pada umumnya, sehingga belum tercapai optimalisasi
pemanfaatan sumberdaya lahan yang sebenarnya berpotensi untuk memberikan hasil
yang lebih banyak. Rendahnya produktifitas lahan ini ditandai oleh besarnya
senjang hasil yang diperoleh ditingkat petani dengan hasil di tingkat
penelitian.
Ada
tiga komponen teknologi yang menyebabkan rendahnya produktifitas yaitu aplikasi
teknologi budidaya yang masih rendah, penggunaan varitas yang kurang sesuai
dengan kondisi lokalita, serta masih besarnya kehilangan hasil setelah panen. Rendahnya tingkat pendidikan dan
terbatasnya kecakapan petani merupakan penyebab rendahnya penerapan teknologi
oleh petani tersebut. pengembangan teknologi untuk proses produksi tanaman
pertanian juga harus diikuti dengan inovasi produk dan proses produksi industri
pertanian baik teknologi yang akan dimanfaatkan oleh sektor publik atau
teknologi untuk rakyat banyak.
Traktor
adalah salah satu contoh penggunaan teknologi dibidang pertanian dimana dengan
penggunaan teknologi tersebut dapat mengatasi masalah-masalah terutama yang
berkaitan dengan tenaga kerja dan waktu. Traktor pertanian saat ini menjadi
komponen yang tak terpisahkan dari pembangunan pertanian dan pedesaan. Kita
saksikan perkembangan yang pesat penggunaan traktor tangan di pedesaan. Hal
tersebut karena mereka dapat memperbandingkan bahwa ternyata melakukan
pengolahan tanah dengan traktor lebih menguntungkan dibanding cara lain.
Traktor
roda empat merupakan salah satu sumber tenaga yang banyak digunakan dalam
kegiatan budidaya pertanian. Salah satu kelebihan yang nyata dari traktor roda
empat adalah sebagai sumber tenaga, traktor roda empat mempunyai tenaga yang
sangat besar dibanding dengan sumber tenaga yang lain, seperti manusia ataupun
hewan. Dengan tenaga yang sangat besar, sebuah traktor roda empat dapat
menggantikan puluhan tenaga hewan, atau ratusan tenaga manusia. Sehingga waktu
yang diperlukan untuk proses budidaya dapat dipersingkat. Traktor roda dua
merupakan salah satu mesin pertanian yang dapat dipergunakan untuk mengolah
lahan dan lain-lain. pekerjaan pertanian
dengan menjalankan mesin tersebut dimana alat pengolah tanahnya digandengkan
atau dipasangkan di bagian belakangnya.
B. Tujuan
Agar mahasiswa mampu mengetahui dan
menggunakan traktor sebagai alat bantu pertanian modern.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teknologi pertanian merupakan
penerapan prinsip-prinsip matematika dan ilmu pengetahuan alam dalam rangka
pendayagunaan
secara ekonomis sumberdaya pertanian dan sumberdaya alam untuk kesejahteraan
manusia.
Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil. ( Mudjana, 1982 )
Objek formal dalam ilmu pertanian budidaya reproduksi berada dalam fokus budidaya, pemeliharaan, pemungutan hasil dari flora dan fauna, peningkatan mutu hasil panen yang diperoleh, penanganan, pengolahan dan pengamanan serta pemasaran hasil. ( Mudjana, 1982 )
Tekniknologi pertanian merupakan pendekatan engineering
secara luas dalam bidang pertanian yang sangat dibutuhkan untuk melakukan
transformasi sumberdaya alam secara efisien dan efektif untuk pemanfaatannya
oleh manusia. Dengan demikian dalam sistematika keilmuan, bidang teknik
pertanian tetap bertumpu pada bidang ilmu teknik untuk memcahkan berbagai
permasalahan di bidang pertanian. ( Najiyati, 1989 )
Pertanian merupakan sektor yang
sangat penting untuk menunjang kehidupan manusia sejak masa prasejarah hingga
saat ini. Begitu juga dengan Indonesia, pertanian tidak bisa dilepaskan karena
Indonesia sampai saat ini masih merupakan negara agraris. Meskipun saat ini Indonesia
sedang bergerak menuju negara perindustrian, sektor pertanian masih memegang
perekonomian Indonesia. Akan tetapi keadaan pertanian Indonesia saat ini bisa
dikatakan kurang baik. ( departemen Pertanian Sumsel, 1993 )
Awalnya, penerapan pertanian konvensional
mampu meningkatkan produktivitas pertanian Indonesia dan pangan secara nyata
tetapi semakin lama efisiensi produksi semakin menurun karena pengaruh umpan
balik berbagai dampak yang merugikan. Sifat produk pertanian yang mudah rusak
dan kondisi lingkungan Indonesia dengan temperatur dan kelembaban yang tidak
teratur akibat pemanasan global akan mempercepat proses kerusakan komoditas.
Perlakuan yang buruk terhadap komoditas ketika didistribusikan juga memperburuk
kualitas komoditas pertanian. Akibat hasil pertanian Indonesia yang buruk,
produk impor lebih banyak beredar di masyarakat dibandingkan produk lokal. Hal
ini menunjukkan masyarakat lebih memercayai kualitas produk pertanian impor
daripada produk pertanian dalam negeri. Hal ini mengakibatkan kerugian besar
bagi petani, karena hasil pertaniannya tidak dikonsumsi oleh masyarakat
sehingga berakibat paada siklus pertanian selanjutnya. Karena jika tidak ada
yang mengonsumsi hasil pertanian petani maka tidak ada umpan balik untuk siklus
pertanian berikutnya karena kurangnya modal. Jadi, peningkatan teknologi
pertanian sangat dibutuhkan untuk meningkatkan nilai mutu produk pertanian
lokal. ( Reksohadiprojo, 1986 )
Teknologi pertanian di Indonesia saat
ini dihadapkan pada masalah peningkatan produk pertanian di tengah masalah
perubahan iklim global yang sulit dikontrol. Perubahan iklim global akan
memengaruhi setidaknya tiga unsur iklim dan komponen alam yang sangat erat
kaitannya dengan pertanian, yaitu:
naiknya suhu udara yang juga berdampak terhadap unsur iklim lain, terutama kelembaban dan dinamika atmosfir yang tidak stabil lagi
, berubahnya pola curah hujan dan makin meningkatnya intensitas kejadian iklim ekstrim seperti El Nino maupun La Nina, dan
naiknya permukaan air laut akibat pencairan gunung es di kutub utara.
Jadi, dapat dikatakan perubahan iklim global akan menimbulkan masalah kompleks terhadap kondisi pertanian. Masalah lain yang paling sering dihadapi petani adalah masalah penyakit tanaman yang semakin hari semakin banyak. Masalah teknologi juga tak luput menghampiri petani. Para petani mengolah lahan dan melakukan proses panen dengan cara-cara sederhana dan menggunakan alat-alat sederhana pula seperti membajak sawah dengan kerbau. Terkadang penggunaan alat-alat sederhana menjadikan kualitas produk pertanian menurun dan dari segi kuantitas juga ikut menurun karena ketidaktepatan penanganan pascapanen. ( Sadjad, 1985 )
naiknya suhu udara yang juga berdampak terhadap unsur iklim lain, terutama kelembaban dan dinamika atmosfir yang tidak stabil lagi
, berubahnya pola curah hujan dan makin meningkatnya intensitas kejadian iklim ekstrim seperti El Nino maupun La Nina, dan
naiknya permukaan air laut akibat pencairan gunung es di kutub utara.
Jadi, dapat dikatakan perubahan iklim global akan menimbulkan masalah kompleks terhadap kondisi pertanian. Masalah lain yang paling sering dihadapi petani adalah masalah penyakit tanaman yang semakin hari semakin banyak. Masalah teknologi juga tak luput menghampiri petani. Para petani mengolah lahan dan melakukan proses panen dengan cara-cara sederhana dan menggunakan alat-alat sederhana pula seperti membajak sawah dengan kerbau. Terkadang penggunaan alat-alat sederhana menjadikan kualitas produk pertanian menurun dan dari segi kuantitas juga ikut menurun karena ketidaktepatan penanganan pascapanen. ( Sadjad, 1985 )
Peningkatan teknologi pertanian
sangat diperlukan untuk menangani masalah pertanian. Peningkatan teknologi
pertanian dapat meningkatkan produktivitas pertanian melalui pengolahan lahan
yang lebih baik, mengurangi penurunan kuantitas hasil serta meningkatkan
ketepatan waktu dalam aktivitas pertanian mulai dari pengolahan lahan,
pemilihan benih, perawatan, pemanenan, dan penanganan pasca panen. Perawatan,
pemanenan, dan pengolahan pascapanen juga tidak bisa terlepas dari teknologi
pertanian. Contoh pada penanganan pascapanen padi, saat ini alat pemanen padi
telah berkembang dari ani-ani dan sabit menjadi alat pemotong yang disebut sabit
bergerigi, reaper, reaper binder, stripper, dan combine harvester. Cara
perontokan padi juga telah mengalami perkembangan yaitu dengan menggunakan
pedal thresher danpower thresher. Dengan penggunaan alat-alat pertanian modern
ini diharapkan pengolahan pertanian dari awal hingga pemanenan dapat
meningkatkan produk pertanian yang lebih baik dari segi kualitas dan kuantitas,
mampu meningkatkan penyimpanan karbon di tanah karena kurangnya membajak,
menciptakan tanaman yang menggunakan nitrogen lebih efisien, mengurangi
penggunaan pupuk kimia yang berlebihan.
Akan tetapi sebelum semua bisa
terealisasikan apabila program pertanian modern dengan menggunakan teknologi
pertanian modern tidak dimasyarakatkan maka petani akan kekurangan pemahaman
dalam menggunakan dan melaksanakannya. Pengenalan sistem pertanian yang baik
pada petani sangat penting dan merupakan urgensi dari proses pertanian agar
petani menyadari pelaksanaan pertanian modern sangat diperlukan dalam
meningkatkan nilai mutu dan hasil pertanian. Pengenalan alat bantu atau mesin
teknologi pertanian modern juga sangat penting dalam tahap ini agar petani
dapat mengenali alat atau mesin yang seharusnya digunakan untuk menangani
pertanian sehingga hasil pertanian lebih baik.
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Waktu dan
Tempat
Tempat pelaksanaan praktikum ini
adalah di Agro
Techno Park (ATP) pada tanggal 8 Desember 2012 mulai pukul 08.00 WIB s.d. 12.00 WIB.
3.2 Cara Kerja
Praktikan
harus mengoperasikan traktor dan menjalankannya dengan pola pengolahan lahan
yang dikehendaki. Cara mengoperasikan traktor tangan yaitu sebagai berikut :
1. Hal yang pertama
dilakukan yaitu tuas kopling utama diposisikan “OFF” atau “rem”,
sehingga traktor tidak berjalan pada saat dihidupkan
2. Untuk keamanan,
semua tuas persneleng pada posisi netral.
3. Buka kran bahan
bakar, sehingga terjadi aliran bahan bakar ke ruang pembakaran
4. Gas dibesarkan
pada posisi “start”, sehingga ada aliran bahan bakar (solar) yang cukup
banyak di ruang pembakaran.
5. Tuas dekompresi
ditarik dengan tangan kiri, untuk menghilangkan tekanan di ruang pembakaran pada saat engkol diputar.
6. Engkol dimasukkan
ke poros engkol, lalu putar engkol searah jarum jam beberapa kali, agar oli pelumas dapat mengalir ke atas melumasi bagian-bagian
traktor.
7. Percepat putaran
engkol, sehingga akan menghasilkan cukup tenaga untuk menghidupkan
motor.
8. Lepaskan tuas
dekompresi, untuk menghasilkan tekanan, sementara engkol masih tetap
diputar sampai motor hidup.
9. Setelah motor
hidup, engkol akan terlepas sendiri dari poros engkol. Hal ini disebabkan
bentuk pengait engkol yang miring.
10. Geser posisi tuas
gas pada posisi “idle” atau stasioner.
11. Hidupkan motor
tanpa beban kurang lebih selama 2-3 menit, agar proses pelumasan dapat berjalan dengan baik.
12. Traktor siap
untuk dioperasikan.
BAB
IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Traktor adalah kendaraan yang didesain secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan
rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam pertanian
atau konstruksi.
Istilah ini umum digunakan untuk mendefinisikan suatu jenis kendaraan untuk
pertanian. Instrumen pertanian umumnya digerakkan dengan menggunakan kendaraan
ini, ditarik ataupun didorong, dan menjadi sumber utama mekanisasi pertanian. Istilah umum lainnya,
"unit traktor", yang
mendefinisikan kendaraan truk semi-trailer.
Traktor roda
empat adalah salah satu alat pengolah tanah. Kelengkapan traktor roda empat
yakni: bajak singkal, bajak piring, garu piring dll. Traktor roda empat adalah
traktor dengan tenaga penggerak dari motor diesel dengan didukung empat buah
roda. Traktor ini dirancang untuk bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan
sawah. Berdasarkan ukurannya dibedakan menjadi traktor mini, menengah, dan
traktor besar. Traktor roda empat mempunyai kisaran daya motor penggerak yang besar.
Traktor yang biasa digunakan di taman/kebun mempunyai daya sekitar 11 kW (15
hp). Traktor ini di pasaran biasa disebut traktor mini atau traktor kebun.
Traktor raksasa yang biasa digunakan di perkebunan yang luas mempunyai daya
sampai 150 kW (200 hp). Namun begitu, biasanya traktor roda empat yang biasa
digunakan mempunyai daya antara 30 – 60 kW (40 - 80 hp).
Traktor roda empat dioperasikan oleh operator yang duduk di
atas tempat duduk sambil mengemudikannya. Peralatan pengolah tanah dipasangkan
atau disambungkan dengan traktor melalui perangkat yang disebut three hitch
point atau penyambungan titik tiga, yang terdiri sepasang garpu kiri dan kanan,
sedangkan satu tuas lainnya berada di bagian atas sistem penyambungan titik
tiga, disebut top link (tuas penyambung bagian atas).
Traktor roda empat merupakan mesin yang berfungsi untuk
penghela atau pcnarik peralatan. Untuk dapat digunakan sebagai mesin pengolahan
tanah, maka harus dilengkapi dengan perlengkapan pengolah tanah, seperti bajak
singkal, bajak pirang, garu piring, alat penyemprot hama dan penyakit tanaman,
dll. Perawatan
traktor roda empat perlu dilakukan secara rutin dan perawatnya perlu mengenali
bagian bagian traktor dan fungsinya masing-masing. Spesifikasi traktor roda
empat sangat bervariasi bergantung pada besarnya daya penggerak, ukuran ban,
daya tarik, daya angkat, persneling, dan lain-lain.
Bagian-bagian utama dari traktor roda empat memiliki fungsi
masing- masing yaitu sistem kemudi merupakan alat untuk mengendalikan
jalannya dan atau operasi traktor di lapangan. Roda depan merupakan roda bagian depan dari traktor yang
berfungsi untuk pengendalian, dan memiliki ukuran diameter lebih kecil dari roda bagian belakang. roda bagian
belakang dengan ukuran diameter lebih besar dari roda bagian depan traktor yang
berfungsi menumpu beban traktor dan peralatan yang terpasang. chasisi traktor :
bagian rangka traktor roda empat yang juga merangkap sebagai rumah dari sistem
transmisi. Pemberat
merupakan
besi cor yang dirancang khusus untuk pemberat traktor agar tidak trangkat pada
saat mengolah tanah. Poros PTO merupakan poros yang difungsikan untuk
menggerakkan peralatan yang dalam pengoperasiannya memerlukan putaran (bajak
rotary), atau untuk menggerakkan peralatan stasioner. Sistem penyambungan
peralatan merupakan bentuk peralatan pengolahan tanah yang relative besar, maka pada
traktor roda empat memerlukan mekanisme penyambungan khusus, yakni sistem
penyambungan titik tiga (three hitch poin).
Indikator dan
saklar pada dashboard, antara lain:
1. Kunci kontak (saklar utama)
Pada
kunci kontak ada 4 gerakan putar, yaitu:
·
OFF (mati), Pada posisi ini,
aliran arus listrik terputus (bukan mematikan motor traktor). Untuk traktor
model terbaru, posisi ini juga dapat mematikan traktor.
- Preheat, Pada posisi ini, pemijar pada
setiap silinder ruang pembakaran akan membara, sehingga akan memanaskan
ruang pembakaran. Tujuannya agar motor traktor mudah dihidupkan pada saat
mulai dihidupkan.
- ON (hidup), Pada posisi ini, aliran
arus listrik tersambung
- START, pada posisi ini arus listrik
dari accu tersambung ke motor stater.
2. Saklar lampu depan berfungsi untuk
menyalakan lampu depan. Saklar lampu ada yang hanya ada satu posisi
hidup, ada juga yang mempunyai dua posisi hidup (lampu jauh dan lampu
dekat).
3. Saklar lampu sein
Lampu
sein berfungsi untuk memberi tanda, ke arah mana traktor akan membelok. Bila
traktor berjalan di jalan umum, gunakan lampu sein seperti Anda mengendarai
kendaraan.
4. Tombol klakson
Klakson
akan berbunyi apabila tombol ini ditekan. (Pada saat posisi kunci kontak “ON”)
5. Indikator pemanas mesin
Untuk
mengetahui apakah ruang pembakaran sudah cukup panas untuk dihidupkan.
Indikator ini akan berpijar beberapa detik setelah kunci kontak diputar ke
arah “preheat”.
6. Indikator pengisian accu
Lampu
akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”. Akan tetapi setelah
motor hidup lampu akan mati, sebagai tanda pengisian accu berjalan lancar.
Apabila lampu tidak mati, berarti ada gangguan pada sistem pengisisan, sebaiknya
motor dimatikan, dan dilakukan perbaikan terlebih dahulu.
7. Indikator temperatur air
Lampu
akan tetap padam walaupun kunci kontak pada posisi “ON”. Lampu akan menyala
apabila air pendingin di radiator temperaturnya naik melebihi batas temperatur
normal. Apabila lampu menyala, hal ini menunjukkan air radiator berkurang
dan naik temperaturnya, motor terlalu panas, atau ada kerusakan lainnya.
Motor harus segera dimatikan.
8. Indikator sirkulasi oli pelumas
Lampu
akan menyala apabila kunci kontak diputar pada posisi “ON”. Setelah motor
hidup dan sistem pelumasan bekerja dengan baik, maka akan padam kembali.
Apabila lampu tidak padam, berarti ada gangguan pada sistem pelumasan,
motor harus dimatikan, dan perlu dilakukan perbaikan.
9. Tuas dekompresi
Apabila
motor susah dihidupkan karena accu lemah atau udara dingin, tarik tuas ini
untuk membebaskan kompresi pada ruang pembakaran. Biarkan motor berputar dahulu,
setelah putarannya cukup cepat, dorong kembali tuas ini. Dengan jalan ini motor
akan mudah dihidupkan.
10.Tachometer dan meter jam
Tachometer
menunjukkan kecepatan putaran mesin dan meter jam menunjukkan jumlah
jam pemakaian.
11. Sikring
Biasanya
sikring diletakkan pada kotak yang berada dibalik dashboard. Funsi sikring
ini adalah sebagai alat pengaman pada aliran listrik. Bila sikring ini putus, selidikilah
penyebab dari arus yang berlebihan ini. Setelah diketahui penyebabnya dan
diperbaiki, ganti dengan sikring baru yang ampernya sama.
Tuas dan pedal pengatur, antara lain:
a.
Tuas
pengatur gas
Kecepatan
(gas) akan besar apabila tuas ditarik. Gas akan kecil apabila disorong ke
depan. Apabila gas didorong lebih lanjut, gas akan berhenti. Ada juga jenis
traktor yang dilengkapi dengan tuas khusus untuk mematikan motor penggerak.
Tuas gas ini berfungsi untuk menjaga kecepatan jalan traktor akan akan tetap,
pada saat dioperasikan.
b.
Tuas
hidrolik
Tuas
hidrolik berfungsi untuk menggerakkan sistem hidrolik. Sistem hidrolik
berfungsi untuk menggerakkan lengan pengangkat imlemen. Bila tuas didorong ke
depan, implemen akan turun, bila ditarik ke belakang implemen akan naik
(terangkat). Apabila tuas pada posisi netral, implemen akan berhenti ada posisi
tertentu.
c. Tuas persneleng utama
Biasanya tuas
perneleng terdiri dari 3 atau 4 kecepatan maju dan satu kecepatan mundur.
d.
Tuas
persneleng cepet lambat
Tuas persneleng
cepat lambat digunakan untuk membedakan kecepatan di ahan (pada saat mengolah
tanah) dan kecepatan di jalan. Dengan tuas persneleng cepat lambat, kombinasi
kecepatan menjadi 6 atau 8 maju dan 2 mundur.
e.
Tuas
persneleng PTO
Berfungsi untuk
mengubah kecepatan putar poros PTO yang diinginkan. Setiap jenis trator
berbedabeda jumlah kecepatannya. Ada yang hanya satu, dua atau tiga macam
kecepatan.
f.
Tuas
gardan depan
Khusus untuk
traktor yang mempunyai dobel gadan, dilengkapi dengan tuas gardan depan. Tuas
ini berfungsi untuk menyambung gardan depan apabila diperlukan. Gardan depan
digunakan untuk memperbesar daya tarik traktor.
g.
Pedal
kopling
Gunanya untuk
menghubungkan dan melepaskan, hubungan antara motor penggerak dengan transmisi.
Apabila pedal kopling diinjak, hubungan motor dengan transmisi terputus.
h.
Pedal
rem (kiri dan kanan)
Pedal
rem roda kiri dan rem roda kanan terpisah satu sama lain. Dengan terpisahnya
pedal rem, dapat membantu berbeloknya traktor secara tajam. Pada saat traktor
berjalan di jalan, pedal rem harus dikunci (disatukan kembali). Menginjak satu
rem saja pada saat traktor berjalan cepat akan sangat berbahaya.
i.
Pedal
gas
Beberapa
jenis traktor dilengkapi dengan pedal gas, selain tuas gas. Tekan pedal gas
apabila ingin mempercepat putaran motor penggerak. Lepaskan pedal gas apabila
ingin memperlambat.
j.
Tuas
rem parkir
Tuas rem parkir
berfungsi menahan rem tetap pada posisi mengerem. Bebapa jenis traktor ada juga
yang mengunakan tuas rem parkir tersendiri.
k.
Pedal
pengunci differensial (gardan)
Gardan
berfungsi untuk memungkinkan roda kanan dan roda kiri belakang dapat berputar
dengan kecepatan berbeda, sehingga traktor dapat berbelok. Namun dengan adanya
gardan menyebabkan salah satu roda akan slip. Dengan menginjak pedal pengunci
differensial, putaran kedua roda belakang akan sama, sehinga slip bisa diatasi.
Menghidupkan dan Mematikan Traktor Roda Empat Sebagian besar,
traktor roda empat menggunakan motor diesel sebagai tenaga penggerak dan
dihidupkan dengan motor stater. Sebelum traktor dihidupkan, harus diperiksa
terlebih dahulu, sehingga traktor siap untuk dioperasikan. Kran bahan bakar
dalam posisi “OPEN”. Rem terkunci. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah
penting dalam menghidupkan dan mematikan traktor roda empat, beserta tujuannya.
1. Naik
ke traktor dengan posisi maju, karena sekalian melihat bagian pengendali. Hati
-hati tidak boleh menyentuh bagian pengendali, baik tangan maupun kaki.
2. Duduklah yang baik di tempat duduk, karena
seluruh anggota badan, diperlukan untuk mengendalikan traktor.
3. Semua saklar diposisikan “OFF”, untuk
menghemat strom accu pada saat kunci kontak pada posisi “ON”
4. Semua tuas dan pedal netral. Sehingga pada
saat traktor dihidupkan, seluruh peralatan traktor tidak berjalan.
5. Masukkan kunci kontak dan putar ke kanan ke
arah “ON”
6. Lihat, apakah lampu indikator pengisian
accu dan indikator sirkulasi oli pelumas menyala.
7. Putar kunci kontak ke kanan ke arah
“PREHEAT” selama kurang lebih 10 – 20 detik. Atau sampai
indikator pemanas mesin berpijar, sebagai tanda ruang pembakaran
sudah cukup panas. Dengan panasnya ruang pembakaran, akan
mempermudah terjadinya
proses pembakaran.
8. Injak penuh pedal kopling, untuk menjaga
agar traktor tidak berjalan pada saat distater.
9. Geser tuas gas pada posisi “START” atau gas
tinggi
10. Putar kunci kontak ke kanan penuh ke arah
“START”, sehingga motor stater akan memutar motor penggerak.
11. Setelah motor hidup, segera lepaskan kunci
kontak, sehingga kunci kontak secara otomatis
kembali ke posisi “ON”. Untuk mematikan motor stater
12. Setelah motor hidup, lampu indikator
pengisian accu dan indikator sirkulasi oli pelumas mati.
13. Kecilkan posisi gas ke idle
14. Lepaskan pedal kopling pelan-pelan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan
yang saya dapatkan dari kunjungan lapangan ini adalah :
1.
Memasuki era teknologi
tinggi penggunaan alat-alat pertanian dengan mesin-mesin modern membantu
percepatan proses pengolahan produksi pertanian. Salah satu alat yang umum dan
paling sering digunakan adalah Traktor.
2.
Traktor adalah kendaraan yang didesain
secara spesifik untuk keperluan traksi tinggi pada kecepatan
rendah, atau untuk menarik trailer atau implemen yang digunakan dalam pertanian atau
konstruksi.
3.
Traktor roda
empat adalah salah satu alat pengolah tanah.
4.
Traktor roda empat adalah traktor dengan tenaga
penggerak dari motor diesel dengan didukung empat buah roda. Traktor ini
dirancang untuk bekerja di lahan kering, bukan untuk lahan sawah.
5.
Untuk dapat digunakan sebagai mesin pengolahan
tanah,traktor harus dilengkapi dengan
perlengkapan pengolah tanah, seperti bajak singkal, bajak pirang, garu piring,
alat penyemprot hama dan penyakit tanaman, dll.
5.2.Saran
Menurut saya, field trip ini
waktunya terlalu singkat sehingga
dibutuhkan efisiensi waktu. Jika lebih lama, maka akan
lebih banyak pengetahuan yang di
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pertanian Sumatera Selatan. 1993. Panduan Usaha Tani PIR Perkebunan TEH. Dinas Perkebunan. Sumatera
Selatan.
Muljana, W. 1982.
Bercocok Tanaman Kopi. Anak Ilmu : semarang.
Najiyati, S, Danarti, 1989. Kopi Budidaya dan Penanganan
Pasca Panen. PS. Seri Pertanian : Jakarta.
Reksohadiprojo, S. 1986. Manajemen Pengolahan Pada
Perusahaan Perkebunan. BPFE : Yogyakarta.
Sadjad, S. 1985. Empat Belas Tanaman Perkebunan Untuk
agro-industri. PN. Balai Pustaka : Jakarta.
Layanan Pendanaan Le_Meridian melampaui dan melampaui persyaratan mereka untuk membantu saya dengan pinjaman saya yang saya gunakan memperluas bisnis farmasi saya, Mereka adalah permata yang ramah, profesional, dan mutlak untuk bekerja dengan. Saya akan merekomendasikan siapa pun yang mencari pinjaman untuk dihubungi. Email..lfdsloans@lemeridianfds.com Atau lfdsloans@outlook.com.WhatsApp ... 19893943740.
ردحذف