LAPORAN
TETAP
PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI PERTANIAN
Nama
: Agni
Paramita Lembayung Tanggal: 11
Mei 2012
NIM :05111007079 Asisten:
Kelas/
kel :D/2 1. Amelia Feryna
Bulan Dini
Judul :Reisolasi Jamur Colletotrichum 2.Deshinta Veronika
capsicii 3. Jerry Febriansyah
` 4.
Hendri Candro
5. Angga Dinata
6. Okky Sanjaya
7.
Iga S Sofita
8. Indah Wahyuni
I.
Tujuan
Memperbanyak supaya mempermudah bila akan
melakukan praktikum selanjut nya
II.
Alat dan Bahan
Adapun
alat yang digunakan pada praktikum Reisolasi Jamur Colletotrichum capsicii
adalah: 1) Cover gelas, 2) Jarum suntik, 3) Kaca preparat, 4)Media agar, 5)
Bunsen , 5) isolasi
III.
Cara Kerja
1. Ambillah biakan Colletotrichum
capsicii dengan cara memotongnya 2cm
dengan menggunakan pinset
2. Potongan tadi diletakkan didalam media yang baru
dengan cara biakan Colletotrichum capsicii
menempel pada media
3. Lalu isolasi
4. Inkubasi 2x24 jam
5. Amati perbanyakan Colletotrichum
capsicii
VI.
Pembahasan
Colletotrichum
capsici adalah jamur yang menyerang buah cabai, yang mula -
mula membentuk bercak cokelat kehitaman,
lalu meluas menjadi busuk
lunak. Pada tengah bercak terdapat kumpulan titik - titik hitam yang terdiri
dari kelompok seta dan konidium jamur. Serangan yang berat dapat menyebabkan
seluruh buah mengering dan mengerut
(keriput). Buah yang seharusnya berwarna merah menjadi berwarna seperti jerami. Jika cuaca kering
jamur hanya membentuk bercak kecil yang tidak meluas. Tetapi kelak
setelah buah dipetik, karena kelembaban udara yang tinggi selama disimpan dan
diangkut, jamur akan berkembang dengan cepat. Di India
Collectotrihum
capsici juga menyerang ranting-ranting muda
dan menyebabkan mati ujung-ujung daun(die-back) (Singh,1969 dalam Semangun,1989).
Biasanya penyakit terjadi pada buah cabai dari buah cabai berwarna hijau
sampai berwarna merah. Gejala pertama
yang dapat dilihat ialah bulatan yang berwarna cokelat, lekuk dan
berair pada buah yang terserang. Penyakit ini tidak menyebar secara bulatan
tetapi menyebar mengikut arah sepanjang
buah, ini yang menyebabkan bintik-bintik bulatan bertukar menjadi lebih
elliptikal. Pada bagian tepi bulatan biasanya terdapat garis hitam. Ketika
penyakit ini menyebar dan menjadi semakin parah , akan mengakibatkan buah
kehilangan warna merah dan bertukar menjadi ungu pucat dan banyak terdapat
bercak – bercak hitam. Keluarnya spora didalam acervuli secara berkelompok
dalam bulatan 'concentric' pada bagian yang terserang bila keadaan lingkungan mendukung, oleh karena itu
penyakit ini disebut juga penyakit bintik berpusar.
Jamur capsici juga boleh
menyerang pada bagian batang atau tangkai yang muda,daun dan bunga juga biasanya menyerang buahnya.
Biasanya pada bagian daun yang diserang terdapat bercak - bercak hitam acervuli
dan pada batang yang terserang, warna batang menjadi warna pucat dan kuning.
yang masih hidup pada sisa-sisa kayu dengan
perantaraan spora yang dibawa oleh angin dan
menempel pada buah yang masak.
Cabai besar (C. annum L.) merupakan salah satu
komoditas sayuran yang mempunyainilai ekonomis
tinggi serta mempunyai peluang pasar yang baik.
Tanaman semak
perennial (tahunan) berumur pendek, warna bunga
tergantung spesies. Sistem perakarannya agak menyebar, daunhati
berbentuk hati lonjong atau bulat telur dengan letak yang berselang-seling.
Batang utamanya tegak dan berkayu pada pangkalnya, dengan tinggi tanaman 30-75
cm. Buahnya dikenal sebagai bahan penyedap
dan pelengkap berbagai menu masakan khas Indonesia. Karenanya, hampir setiap
hari produk ini dibutuhkan. Kian hari, kebutuhan akan komoditas ini
semakin meningkat sejalan dengan makin bervariasinya jenis dan menu makanan yang
memanfaatkan produk ini. Selain itu, juga karena semakin digalakkannya ekspor
komoditas nonmigas.
Penyakit yang
sering menyerang tanaman cabai adalah penyakit busuk buah yangdisebabkan
oleh Colletotrichum capsici. Penyakit
ini biasa menyerang buah yang mengakibatkan buah busuk dan berguguran.
Selain itu juga dapat menyerang pucuk dan ranting sehingga pucuk dan tunas menjadi mati. penyakit Patek (Antraknosa)
yang disebabkan oleh Colletotrichum capsici menyebabkan kerugian yang sangat besar baik
didaerah tropis maupun subtropis(Agrios,1997).
Pathogen Antraknosa dapat menyerang cabai mentah, cabai matang atau cabaiyang sudah dipasarkan sehingga menyebabkan buah
itu membusuk-kering dan tidak dapat dipasarkan (Martoredjo,1984).
0 komentar:
إرسال تعليق