Labels

entri terbaru

2013-01-27

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN

LAPORAN TETAP
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PERTANIAN
 

Nama                           : Aji Artanto                           Tanggal:
NIM                : 05111007003                        Asisten :  1. Amelia Feryna Bulan Dini
Kelas/kel         : D/4                                                        2. Deshinta Veronica
Prodi               : Agroekoteknologi                                 3. Jerry Febriansyah
Judul               : Isolasi jaringan sakit                              4. Hendri Candro
                          pada tanaman cabai                               5. Angga Pratama
                                                                                        6. Okky Sanjaya
                                                                                        7. Iga S Sofita
                                                                                        8. Indah Wahyuni
 

A.    Tujuan
Mengetahui berbagai teknik isolasi untuk bakteri dan mengetahui cara isolasi bakteri dari campurannya dan meremajakan kultur ke dalam media baru.
 
B.     Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan dalam praktikum keberadaan mikroorganisme di udara adalah  1). Cawan petri, 2). Mikroskop 3). Laminar, 4) isolasi ,
 5) Bunsen, 6) Jarum suntik 7). Pinset ,8). Cover glass dan Kaca preparat  
 
Adapun bahan yang digunakan dalam praktikum pengenalan keberadaan mikroorganisme di udara adalah 1). Cabai yang sakit atau sudah terkontaminasi mikroorganisme, 2). Ekstrak kentang,
 
 
C.    Cara kerja
 
 
A. Langkah-langkah dalam mengidentifikasi patogen
1.      Ambil contoh patogen yang akan diamati dari tanaman sakit.
2.      Letakkan  patogen yang akan diamati pada kaca preparat
3.      Lakukan pencarian objek menggunakan mikroskop.
 
 
B. Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan antara lain:
1.      siapkan sampel dari tanaman sakit yang akan di ambil patogennya
2.      Semprot tangan dengan alkohol
3.      Siapakan cawan petri berisi media PDA.
4.      panaskan diatas Bunsen
5.   masukkan sampel patogen ke dalam alkohol
6.      Masukkan sampel patogen dari tanaman sakit menggunakan jarum.
7.      Panaskan kembali cawan petri diatas pembakar Bunsen
8.      Beri label setiap cawan petri
 

D.     Hasil Pengamatan
 
Pengamatan pada tanaman yang terserang penyakit akibat patogen
Gambar
Keterangan
 
 
Antrakrosa pada cabai yang disebabkan oleh Colletotrichum capsicii.
 
Penyakit ini menyebebkan bercak hitam pada cabai dan membuat cabai mnjadi kering.
 
 
E.     Pembahasan
Dua mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme; bakteri, protozoa, virus, sera algae dan cendawan mikroskopis. Kita mempelajari banyak segi mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinanamakan mikrobe atau protista): di mana adanya, ciri-cirinya, kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya, pengandaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahtaraan kita. Mikroorganisme sangat erat kaitannya dengan kehidupan kita (Ferdias, 1992).
Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di laboratorium. Proses isolasi ini menjadi penting dalam mempelajari identifikasi mikrobia, uji morfologi, fisiologi, dan serologi. Sedangkan pengujian sifat-sifat tersebut di alam terbuka sangat mustahill untuk dilakukan (Pelczar,1986).
Prinsip kerja isolasi bakteri cukup sederhana yakni dengan menginokulasikan sejumlah kecil bakteri pada suatu medium tertentu yang dapat menyusung kehidupan bakteria. Sejumlah kecil bakteri ini didapat dari bermacam-macam tempat tergantung dari tujuan inokulasi. Dalam kajian mikrobiologi yang berhubungan dengan sumber bakteri adalah mikrobia tanah, air, makanan dan udara (Talaro,1999).
 
Apabila ingin mendapatkan kultur murni suatu mikrobia yang digunakan adalah metode streak plate, karena hasil akhir metode ini adalah berupa kumpulan sel-sel yang semakin jarang pada ujung streak sehingga dapat diambil bakteri pada jumlah seluler (satu sel). Selain itu bakteri yang didapat seharusnya merupakan bakteri yang memang ingin dibiakkan di kultur tersebut dengan kata lain bukan bakteri kontaminan, sebab yang diambil/dicuplik adalah koloni bakteri yang berada di atass tr eak yang dibuat dan bukan di luars tr eak. Kelebihan metode ini adalah dapat segera diketahui adanya kontaminasi. Sedangkan kekurangannya metode ini sulit dilakukan dan hanya dapat digunakan untuk menumbuhkan bakteri aerob saja. (Burrrow,1959).
Ada bermacam-macam metode isolasi yang dapat digunakan. Macam-macam metode. Isolasi tersebut antara lain:
1.      isolasi tunggal merupakan metode isolasi dengan cara meneteskan bahan yang mengandung mikroorganisme pada suatu kaca penutup dengan menggunakan mikropipet, yang kemudian diteliti dibawah obyektif mikroskop.
2.       isolasi gores merupakan metode isolasi dengan cara menggeser atau menggoreskan ujung jarum ose yang telah mengandung mikroorganisme dengan hati-hati di atas permukaan agar secara zig zag yang dimulai dari dasar tabung menuju ke bagian atas tabung. 3.
3.       isolasi tebar merupakan metode isolasi dengan cara menebarkan bahan yang mengandung mikroorganisme pada permukaan atas tabung.
4.       isolasi tuang merupakan metode isolasi dengan cara mengambil sedikit sampel
5.      campuran bakteri yang telah diencerkan dan sampel tersebut kemudian disebarkan didalam suatu medium dari kaldu dan gelatin encer.
( Dwidjoseputro, 2003 )
 
• Identifikasi patogen
Colletotrichum capsicii.adalah parasit fakultatif dari ordo Melanconiales.Cendawan ini memproduksi konidia hialin,bersel satu,membentuk ovid,sedikit melengkun dengan panjang 10 sampai 15 µm dan lebar 5 sampai 7 µm.Acervuli berilin yang dihasilkan dalam jaringan yang terinfeksi,adalah subepidermal,biasanay cendawan ini memiliki seta,dan konidifior yang sedrhana,pendek dan tegak.
Penyakit antraknosa atau patek pada tanaman cabai disebabkan oleh cendawan Colletotrichum capsicii , penyakit antraknosa atau patek ini merupakan momok bagi para petani cabai karena bisa menghancurkan panen hingga 20-90 % terutama pada saat musim hujan, cendawan penyebab penyakit antraknosa atau patek ini berkembang dengan sangat pesat bila kelembaban udara cukup tinggi yaitu bila lebih dari 80 rH dengan suhu 32 derajat selsius biasanya gejala serangan penyakit antraknosa atau patek pada buah ditandai buah busuk berwarna kuning-coklat seperti terkena sengatan matahari diikuti oleh busuk basah yang terkadang ada jelaganya berwarna hitam. Sedangkan pada biji dapat menimbulkan kegagalan berkecambah atau bila telah menjadi kecambah dapat menimbulkan rebah kecambah. Pada tanaman dewasa dapat menimbulkan mati pucuk, infeksi lanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan busuk kering warna cokelat kehitam-hitaman. Cendawan ini juga menyerang tanaman apel dengan gejala yang sama
 
 
 
DAFTAR PUSTAKA
 
Burrow,W.1959.Textbook of Microbiology.W.B. Saunders Company:Philadelpia
 
Ferdias, S., 1992, Mikrobiologi Pangan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
 
Dwidjoseputro.2003.dasar-dasar microbiologi.Djambatan:Malang
 
Pelczar,M.J.Dasar-Dasar Mikrobiologi. Terjemahan R.S Hadiotomo dkk. UI Press:Jakarta
 
Talaro K.P.1999.Foundation Mikrobiologi third edition.MC Graw Hill Company:Boston
 

0 komentar:

إرسال تعليق